Selamat Jalan Ame ANTON NGAO TUE..30-12-2016
Oleh: Bpk Paulus Talo (Diambil dari tulisan Facebook)
Bapak Anton Ngao adalah seorang purnawirawan TNI. Beliau
berasal dari Wolowea, Raja-Nagekeo-FLORES. Saya memanggil beliau Ame, beliau
lebih tua dari saya. Tetapi beliau ternyata memanggil saya AME juga, walaupun
saya jauh lebih muda. Lalu kami saling memanggil Ame. Beliau Ketua Ikada,
Ikatan Keluarga Ngada. Itu tahun 1990-an. Kami membentuk arisan orang Ngada,
berjalan sangat lancar, yang membuat kami saling mengunjungi dari rumah ke
rumah anggota arisan. Saya sendiri aktif sampai beberapa Ketua Ikada setelah
beliau saat mana saya berhenti ikut arisan dengan alasan pribadi. Ame Anton
seorang ketua yang baik, disiplin, sejuk dalam berkata-kata, bukan tipe
pemimpin yang hura-hura dan beliau agamis. Kami saling mendatangi, saling
menghormati dan saling menghargai.
![]() |
Bpk Anton Ngao lahir 1 Agustus 1942 dan wafat 30 Desember 2016 |
Beliau sering ke kantor saya di Sanur sampai pada saat kami
berpindah lokasi/ tempat usaha. Kami ngobrol sambil berbisnis, macam-macam,
legal. Saya masih menyimpan meja antik, meja akar kayu jati yang dihadiahkan
kepada saya dengan harga sangat khusus. Beliau juga menitipkan putera sulungnya
Leonardus untuk mengikuti kegiatan on the job training di kantor saya dan
mempercayakan saya untuk ikut mengurus pernikahan puteranya itu di Gereja Santo
Yoseph Denpasar. Saya merasa sangat bahagia, itu sebuah hadiah, itu sebuah
kepercayaan. Kadang-kadang beliau datang membawa buah-buahan untuk saya. Beliau
baik sekali, tulus dan rendah hati. Sedangkan saya tidak dapat membalas
kebaikannya itu.
![]() |
Saat terbaring sakit tetap menggunakan baju Ikada Bali |
Sahabat, siang ini Ame Anton telah pergi untuk selamanya,
setelah makan siang. Beliau meninggalkan keluarga secara mendadak. Banyak
sahabat merasa kehilangan, seperti halnya saya merasa kehilangan. Saya merasa
kehilangan seorang kakak di perantauan, seorang sahabat yang dapat diajak
berbicara, seorang Katolik yang berbicara dengan suara yang sangat menawan,
tenang, yang selalu mendatangkan rasa nyaman di dada. Di gereja apabila
kelompok/ lingkungannya mendapat tugas koor/ menyanyi, saya selalu ingin
mendengar suara basnya yang khas, khas Ame Anton. Sayangnya siang tadi Sang
Pencipta memutuskan untuk mendengar suara Ame Anton di Surga, bukan hanya di
gereja. Ketika saya mendapat berita kepergian beliau untuk selamanya, saya
meluncur ke rumah duka. Ya, sejak jam 2.00 siang kami berkumpul di rumah beliau
di Jalan Slamet Riadi. Malam ini kami berangkat bersama keluarga, berkumpul di
rumah Ame Anton sekeluarga dan para teman yang jumlahnya amat banyak untuk
mengikuti upacara Ekaristi Kudus, Misa Untuk arwah Ame Anton....
![]() |
Kenangan saat menghadiri pernikahan Yulia Diaz |
Ame, seharusnya saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun
baru 2017. Kami hanya dapat mendoakan. Doa untuk Ame Anton dan doa bagi Ibu
Anton dan anak-anak yang ditinggalkan agar tabah, kuat menghadapi musibah ini.
Selamat jalan Ame.....la'a zi'a....jalan menuju surga dan
berkumpul bersama para kudus, amen.
(Sumber: https://www.facebook.com/search/str/bapak+anton+ngao/keywords_search)
Posting Komentar