Oleh: Agust G Thuru
Ketika harus terjadi pintu gereja ditutup
Doa jemaat terpaksa dihentikan
Haruskah kau bilang: Gereja kiamat!
Bukankah Gereja bertahta di hati
Pada nyala iman yang membara
Dan badai dahsyat tak mampu memadamkan
Ketika perayaan iman berjemaat
Harus dengan terpaksa ditiadakan
Gereja dibiarkan sunyi senyap
Haruskah kau bilang: Iman kiamat!
Bukankah iman berakar pada hidup
Dan air bah pun tak mampu menggerusnya
Ketika perayaan iman
Mesti ditimba dari saluran langit
Yang memancar ke altar-altar rumah
Haruskah kau bilang: Ini menyesatkan!
Bukankah Ia sumbu Langi dan bumi
Dan telah menyatu dalam hidupmu
Tuhan aku menyukuri musim ini
Ketika Engkau mengajar dan meneguhkan
Tabernakel kokoh di hati
Agar ketika musim penuh kuman ini berlalu
Aku semakin teguh sebagai tabernakel-Mu
Tempat perayakan iman bersamaku
Oleh: Agust G Thuru
Ketika harus terjadi pintu gereja ditutup
Doa jemaat terpaksa dihentikan
Haruskah kau bilang: Gereja kiamat!
Bukankah Gereja bertahta di hati
Pada nyala iman yang membara
Dan badai dahsyat tak mampu memadamkan
Ketika perayaan iman berjemaat
Harus dengan terpaksa ditiadakan
Gereja dibiarkan sunyi senyap
Haruskah kau bilang: Iman kiamat!
Bukankah iman berakar pada hidup
Dan air bah pun tak mampu menggerusnya
Ketika perayaan iman
Mesti ditimba dari saluran langit
Yang memancar ke altar-altar rumah
Haruskah kau bilang: Ini menyesatkan!
Bukankah Ia sumbu Langi dan bumi
Dan telah menyatu dalam hidupmu
Tuhan aku menyukuri musim ini
Ketika Engkau mengajar dan meneguhkan
Tabernakel kokoh di hati
Agar ketika musim penuh kuman ini berlalu
Aku semakin teguh sebagai tabernakel-Mu
Tempat perayakan iman bersamaku
Denpasar, 29 April 2020
Denpasar, 29 April 2020
Posting Komentar
EmoticonClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.