Lego Ago: Saya Cukup 1 Periode Saja
Tahun baru 2018, Paguyuban sosial warga Ngada
diaspora di Bali, Ikada akan berganti tongkat komando kepemimpinan. Masa bakti “kabinet
ngayah” Leo Ago akan berakhir pada Februari 2018 ini. Leo Ago tidak bersedia
maju untuk periode kedua karena akan fokus membangun bisnis barunya di Soa,
Bajawa dan Labuanbajo, Manggarai Barat.
“Saya sudah cukup lama “ngayah” di Ikada. Sebagai
wakil ketua, saya jabat tiga periode di era Pak Agus Lobo dan Pak Fritz Reo.
Saat ini saya ada buka usaha baru di Flores yang mau tidak mau harus saya turun
langsung ke sana. Saya cukup satu periode saja,” ujarnya.
Lalu siapa yang lantas digadang-gadang sebagai calon
ketua Ikada baru? Fritz Reo selaku ketua pelaksa harian Ikada Bali angkat
bicara. Menurutnya, regenerasi dan kaderisasi sudah berjalan di tubuh Ikatan
Keluarga Ngada (Ikada) Bali ini.
“Sudah saatnya kami sekarang berada di posisi dewan
penasihat. Angkatan muda yang harus tampil sebagai ketua baru. Kami siap
mendukung dan selalu ada bersama komunitas Ikada Bali,” ujar Fritz Reo.
Lanjut Fritz Reo, sesuai dengan AD/RT Ikada, para
calon ketua berasal dari para ketua sub unit dan juga beberapa tokoh pontesial
yang akan digodok tim khusus “steering committee” yang diketuai Stefanus
Haryanto. Tim ini akan menggodok figur-figur terbaik selain para ketua sub unit
yang sudah otomatis menjadi calon ketua Ikada.
Lebih jauh Fritz Reo mengatakan Ikada juga
memperhatikan keterwakilan di tubuh Flobamora Bali sebagai organisasi induk. Saat
ini perwakilan Ikada diemban Beny Ule Ander dan Fritz Reo. “Jadi saya dan Pak
Beny Ule akan fokus dengan tugas-tugas dan kegiatan kami di Flobamora sebagai
utusan Ikada,” tegasnya.
Sementara Sekum Ikada Bali Beny Ule Ander ketika
ditanya soal kaderisasi dan regenerasi di organisasi sosial ini memberikan
jawaban tegas. “Kita sudah punya kader dan regenerasi kepemimpinan itu kita
persiapkan. Mereka adalah para ketua sub unit. Sekarang tinggal warga Ikada
yang memilih siapa di antara mereka yang pas di hati warga Ikada,” ujarnya.
Pada prinsipnya, ujar Beny, siapapun yang nanti
terpilih tetap kita dukung sepenuh hati untuk memperkuat fondasi yang sudah
tercipta dan melanjutkan program kerja yang sudah berjalan.
Para kandidat ketua Ikada ke-11 di antaranya: Dami
Daku dari Jerebuu, Hendrikus Gata ketua Aimere-Inerie, Goris Godhi ketua sub
unit Boba Ezzo, Tarsi Adhi dari Loka Soa, Ketua Lobobutu Andreas Dhone, Freddy
Tay Ketua LBBM dan Ketua Golewa Marianus Buku.
Ditanya siapa figur potensial selain para ketua sub
unit, Beny menyebut beberapa nama. Di antaranya ada Herman Yoseph Siu, Mathias
Rema Esy, Fransiskus Xaverius Doy dan Fanchy Wety. “Tapi itu pendapat pribadi saya dan sepenuhnya itu
wilayah kerja steering committee yang akan menjaring figur potensial dari
setiap unit yang ada,” tutupnya.
Panggung dan tanggungjawab serta tongkat estafet kepemimpinan IKADA Bali sudah saatnya diberikan kepada kaum muda sebagai generasi penerus melanjutkan kepemimpinan yang diemban oleh para pendahulu. Kami siap mendukung siapapun yang terpilih menjadi ketuà IKADA Bali periode 2018-2020 nnti. Bravo IKADA Bali
BalasHapus