Dua sore berturut-turut yakni Jumat 26 Januarti dan Sabtu 27 Januari 2018 Dewan Pastoral Paroki Santo Yoseph Denpasar menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk mengevaluasi kegiatan pastoral sepanjang tahun 2017 dan merencanakan program pastoral tahun 2018. Rapat dibuka oleh Pembimas Katolik Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Bali bapak Drs. Lodovikus Lena.

Rapat kerja ini berlangsung di Aula Perpustakaan SVD Tuka pukul 17.00 wita sampai pukul 21.00 wita. Pada pembukaan Jumat sore (26/1) diawali dengan registrasi peserta serta snack. Kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dibawakan oleh Ketua Seksi Kitab Suci dan Katekese DPP Santo Yoseph dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu sambutan Ketua I BPI DPP bapak John Ngamal, sambutan Pembimas Katolik Kementerian Agama Kanwil Provinsi Bali bapak Drs. Lodovikus Lena sekaligus membuka dengan resmi rapat kerja tersebut.
Selanjutnya ada input dari nara sumber yang disampaikan oleh RD Herman Yoseph Babey,Pr yang adalah Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Denpasar dilanjutkan dengan makan malam. Sekitar 30 menit Ketua BAK bapak Johny Weking membawakan Team Building dan akhirnya pastor Paroki P. Yohanes Madya Adnyana,SVD menyamaikan laporan keuangan dan hal-hal lain tentang paroki. Rangkaian acara ditutup dengan ibadat sabda.
Dalam sambutan pembukaan bapak John Ngamal mengatakan Rapat Kerja DPP Santo Yoseph penting diselenggarakan agar karya pastoral paroki kita terarah program kerjanya dan menghasilkan kesepakatan yang menjadi semacam panduan. Dengan program kerja kita bisa terus bekerja bersama. Ia tekankan agar untuk bisa bekerja bersama maka mindset atau cara berpikir harus berubah yakni bekerja bersama dalam kebersamaan sesuai dengan apa yang sudah disepakati bersama.
Menurut bapak John Ngamal suatu organisasi akan maju kalau ada masukan-masukan, kritik dan saran. Untuk bisa mencapai kemajuan maka cara kerja harus berubah, cara piker harus berubah kea rah yang lebih positif. Artinya selalu berpikir positif dan bertindak positif. “Kita akan maju kalau kita jalan bersama. Selama ini kita belum benar-benar jalan bersama dengan baik. Kita hanya tahu kritik saja tapi tidak mau kerja sama. Kritik menjadi dapat membangun kalau disertai dengan kemauan untuk bekerja sama”, ujarnya.
Bukan Negara Sekular

Sementara itu Pembimas Katolik Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Bali bapak Drs. Lodovikus Seda mengaku hadir dalam rapat kerja di paroki Santo Yoseph baginya adalah untuk pertama kalinya. Karena itu menjadi saat yang tepat baginya untuk menginformasikan Visi, Misi dan Program Kerja Kementerian Agama. “Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk kami menyosialisasikan program kerja Kementerian Agama”, ujarnya.
Dikatakannya, Kementerian Agama hadir di Indonesia sejak 3 Januari 1946 untuk membantu Negara dalam mengelola aneka ragam umat beragama di Indonesia. Dengan didirikannya Kementerian Agama mau menunjukkan bahwa Indonesia bukan Negara agama dan bukan Negara secular melainkan Negara pancasila yang beragama. Dengan demikian seluruh masyarakat bebas menjalankan kewajiban agamanya sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut dan dipercayainya. “UUD 1945 Pasal 28 sudah sangat jelas, Negara menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Keberadaan Kementerian Agama untuk memberi jaminan kepada seluruh rakyat untuk bebas melaksanakan ajaran agamanya masing-masing”, tegas pria yang akrab disapa pak Lodo ini.

Usai membuka secara resmi Rapat Kerja, acara dilanjutkan dengan pemaparan input dari nara sumber oleh RD Herman Yoseph Babey yang dipandu oleh Ketua BPU Yusdi Diaz. Romo Babey menginformasikan tentang kebiajakan karya pastoral 2018 yakni sebagai Tahun Kepemimpinan Pastoral. Ia menegaskan umat yang adalah domba-domba membutuhkan gembala yakni pemimpin pastoral mulai dari keluarga, KBG, Lingkungan dan Stasi, Paroki, Dekenat dan Keuskupan. (Materi RD Herman Yoseph Babey menyusul).
Akhirnya Romo Paroki P.J.Madia Adnyana menyampaikan situasi konkret keuangan paroki serta garis besar tentang apa saja yang akan dikerjakan pada tahun 2018, terutama tentu saja berpijak dari tema “ Kepemimpinan Pastoral”. (Materi yang disampaikan P. J. Madia Adnyana menyusul). Itulah selayang pandang Raker DPP Santo Yoseph hari pertama. Sampai jumpa Sabtu sore sampai malam 27 Januari 2018. Tuhan bersama kita.***agus thuru/komsos.
Posting Komentar