HIDUP ITU SEBUAH PERJALANAN BERSAMA
![]() |
Makan bersama sebagai sarana merayakan kebhinekaan (Foto Alfred) |
Sebagai orang beriman (dan beragama, maaf beragama sengaja saya
letakkan dalam kurung, karena seringkali saya terkerangkeng dalam kurungan
pemikiran yang hitam putih, dalam sebuah penialian yang bersifat menghakimi
atau mengadili sesama menurut kurungan dan cara berpikir agama saya) hidup kita
adalah perjalanan bersama antara aku (diriku) dan Engkau (Sang Pencipta). Jarak
aku dan Engkau berisi aku sebagai pribadi lain yang dalam kebersamaan sebagai
kita.
Dalam perjalanan bersama itu “kita akan mampu melihat dan
menemukan kebaikan dalam diri sesama dan dalam segala situasi” (Brian Tracy).
Bahkan kita selalu siap untuk ada bersama karena dilandasi oleh semangat “bukan
apa yang kita dapat, tetapi akan menjadi apa kita dan apa yang dapat kita
berikan, yang akan memberi arti dalam hidup kita”(Anthony Robbins). Jika
demikian, mengapa kita masih terus tergoda untuk menghakimi, mengadili sesama
dengan kacamata kita yang lebih seringnya "terkurung" dalam kesempitan
dan egoisme. Inilah sumber perang, sumber kekerasan karena berteguh pada diri
sendiri, seolah-olah hanya kita sendiri.
Dalam konteks kebhinnekaan
bangsa ini, hidup bersama itu mesti dilandasi oleh semangat pengampunan. Sebab
David Augsburger menegaskan bahwa pengampunan berarti “membiarkan apa yang
terjadi berlalu, tetapi berusaha menggapai apa yang akan datang, apa yang
sekarang ada.” Dan pengampunan hanya terjadi ketika kita menyadari diri sebagai
mahkluk yang tidak sempurna (sehingga bisa menerima orang lain sebagai yang sama
dengan diri kita) dalam kesempurnaan cinta. Ini terasa utopis, tetapi bisa
terwujud dalam konteks kebhinnekaan kita, kita mampu mengurungkan kepentingan
dan cinta diri yang berlebihan. Bukankah itu yang melandasi semangat
bertahannya bangsa ini??
Semoga memasuki tahun-tahun politik sampai tahun 2019, anak-anak
ibu pertiwi semakin bisa teguh sebagai
satu keluarga Indonesia.
Kaki Merapi, 19 Januari
2018
Alfred B. Jogo
Ena
Posting Komentar