![]() |
Pernikahan Stefanus Hariyanto & Walburga Dede |
“Jangan tambahkan pada pemberianmu satu kata cela
sebagai iringan. Satu kata yang terbang tak tepat adalah sebagai musik di masa
berkabung.” Itulah filosofi hidup yang dianut Stefanus Hariyanto, pria
kelahiran Desa
Ponggeok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, 10 Februari 1976.
Pengurus Ikada Bali bersyukur pria
yang akrab disapa Ivan adalah sosok yang tepat menjadi ketua steering committee
pemilihan ketua umum Ikada periode 2018-2020. Alumni STFK Ledalero ini bersama
Dedi Ferdinand mengemban kepercayaan dengan penuh tanggung-jawab.
Suami dari Walburga Dede Kolo asal Anamari, Soa ini membuat gebrakan
baru konsep pemilihan umum warga Ikada Bali dalam menentukan kriteria calon
pemimpin Ikada Bali.
Ayah dari Eufrasia Michelle Hariyanto ini berpendapat Ikada sebagai organisasi
sosial bukan organisasi nirlaba atau berorientasi profit maka membutuhkan sosok
calon ketua Ikada masa depan yang harus memenuhi 4 kualitas plus disamping harus
memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Flobamora Bali.
Pertama adalah Etos. Ini kemampuan untuk memperhatikan nilai-nilai yang
diperjuangkan, terutama nilai kemanusiaan. Ini bertalian dengan kepekaan
menangani masalah duka.
“Seorang pemimpin diminta untuk terus menerus membatinkan nilai-nilai
yang menjadi landasan hidup bersama warga Ngada diaspora di Bali,” harapnya.
![]() |
Mantan Pemimpin Redaksi Nuntia |
Kedua, Pneuma. Suatu daya yang dipancarkan seorang pemimpin untuk
menumbuhkembangkan inspirasi, semangat dan daya juang bagi mereka yang dipimpin
dalam mengatasi kesulitan dan kekalutan.
“Hal ini berkaitan erat dengan ketulusan, kerendahan hati, prinsipil dan
kemampuan memotivasi orang lain agar dapat mengambil prakarsa yang kreatif dan
penuh harga diri,” urainya.
Ketiga adalah Logos, yakni
kesanggupan seorang pemimpin untuk mengadakan antisipasi serta keberanian untuk
mengambil keputusan yang tepat.
Keempat, pemimpin yang berorientasi sebagai pelayan. Pemimpin sebagai
pelayan tidak bergerak menuju diri sendiri atau kelumpok tertentu (sub unit
misalnya). “Ia tidak melayani dengan syarat kompensasi yang mahal sehingga
mengakibatkan pelayanan terbentur berongkos tinggi,” papar Ivan.
Sementara Ketua Ikada Bali Leo Ago menyambut baik kriteria yang
disodorkan tim steering commite. “Prinsipnya kita mencari
yang terbaik bukan untuk siapa- siapa, tapi hanya demi paguyuban kita Ikada
Bali,” harapnya.
Walburga & Michelle |
Di sisi lain, Sekum
Ikada Bali Beny Ule Ander memberikan apresiasi kepada tim steering committee
yang mampu menyerap aspirasi terkait figur-figur potensial yang bisa diusung
menjadi ketua umum Ikada Bali. “Saya melihat Pak Ivan punya banyak potensi. Sebagai
mantan pemimpin redaksi Nuntia Buletin Warta Paroki Katedral Denpasar tentu
tepat untuk menjadi sekretaris umum Ikada Bali selanjutnya,” ujarnya penuh
harap.
Ikada Bali di era kepimpinan Fritz
Reo dan Leo Ago telah menata
paguyuban organisasi sosial warga Ngada diaspora di Bali ini menjadi organisasi
modern yang bernaung di bawah IKB Flobamora Bali yang
kini dinahkodai Yusdi Diaz.
Ikada Bali di masa Fritz Reo menjadi ikatan keluarga pertama yang dilantik berdasarkan SK
Flobamora Bali langsung oleh Yusdi Diaz Ketum
Flobamora Bali.
Posting Komentar